Friday, March 31, 2006

Met Pagi...... (aq mo curhat donk!)

heiho..

Hari ini gue lagi nyantai di warnet deket rumah, tadi pamit dari rumah mau ke kantor, tapi filing gue gak enak, karena ini kan hari libur pasti kantor juga libur, tapi seinget gue sih kayanya masuk. Udahlah daripada nebak-nebak gak karuan mendingan gue menikmati hari bebas gue ini.

Sesuai dengan judul diatas, hari ini gue mau curhat. Curhat ttg apa? Ya, apalagi kalo bukan tentang Paskah, karena ini event udah didepan mata jadi (seperti biasa) gue sangat sering banget deg2an. Gak tau kenapa mungkin ini kali yah beban jadi ketua, soalnya ini bukan yang pertama kali. Waktu Natalnya Bertho, gue juga ngerasaain seperti ini.

Dak-dik-duk ...itulah perasaan gue sekarang. Entah itu tentang masalah yang klise banget (dana) atau juga masalah panitianya itu sendiri. Seperti biasa, anak-anak UKM suka rada aneh kalo udah ada pembentukan panitia sebuah event. Ketika udah diberi tanggung jawab pasti gak langsung nerima pasti ditolak, alasannya karena trauma. Hal itu sekarang udah tambah parah, karen makin tambah banyak orang yang merasa trauma, apalagi di bidang Dana.

Memang setiap mereka punya hak untuk menerima atau menolak jabatan yang diberikan, karena toh mereka gak dibayar. Kalo ngomongin hal ini gue jadi inget ama kondisi gue ma temen-temen seperjuangan gue (Edo, Lasido, Yoga). Dulu tuh kita sangat kepengen banget untuk melayani malah kita bisa dibilang maksa, tapi tetep aja kita gak dibolehin karena berbagai alasan. Tapi kita gak pantang menyerah kita tetep berusaha meskipun kita gak dikasih kepercayaan untuk megang bidang tertentu. Dan hal itu gak terjadi sekali atau duakali tapi hampir setiap event yang ada. Akhirnya kita baru dikasih kesempatan jadi panitia (kalo ngga salah waktu itu eventnya NATAL'02) itu juga kita sebagai seksi bukan sebagai kordinator.

Sekarang keadaan terbalik 180 derajat. Kita malah sedikit maksa (malah bisa dibilang ngemis) supaya mereka boleh rela untuk ikut dalam panitia. Tragis banget. Disatu sisi secara kuantitas Rohkris memang bertambah, tapi secara kualitas (maaf) menurun, bahkan merosot. Kita udah gak pake standar dalam melayani Tuhan, kita udah mulai kompromi dalam berbagai hal. Gak lagi melihat menilai segala sesuatu dari sudut pandang Alkitab tapi udah dengan hikmat dunia. Mungkin ini penyebab kenapa Rohkris gak berdampak bagi jemaat pada khususnya dan kampus pada umumnya.

Sedih banget ngeliat keadaan kaya gini. Rasanya mau teriak karena gak tahan ngeliat kondisi seperti ini terus menerus. Kemunafikan udah jadi hal biasa di Rohkris. Dosa udah bukan lagi sesuatu hal yang menakutkan yang harus dihindari. 'Takut sama Tuhan'..rasanya kata-kata ini gak pas banget kalo di match ama kondisi Rohkris.

Ini semua merupakan pil pahit yang harus gue telan, keadaan yang gak pernah terbayang sebelumnya bisa terjadi. Apalagi gue ini sebagai seorang ketua, makin terasa pahit pil yang harus gue telan. Rasanya mau dibuang itu pil pahit, tapi gak bisa! cara yang terbaik adalah dengan MENELAN PIL tsb.

Tuhan, ada apa dengan kampusku? bantu aku Tuhan biar aku mengerti, apa yang sebenarnya terjadi. Dan apa tindakan apa yang harus aku buat untuk dapat merubah keadaan kampusku. Aku udah gak tahan ngeliat kondisi yang seperti ini. aku STRESS Tuhan....
Aku gak mau menyalahkan keadaan terlebiah aku gak mau menyalahkan orang lain. Kalo memang ada yang harus dipersalahkan, itu adalah AKU Tuhan.

Aku tunggu jawaban dariMU, mungkin lama tetap aku kan tunggu, karena aku gak mau salah lagi dalam mengambil kebijakan.
Kiranya Kau mau mendengar Doaku Tuhan...
------------------
Ampuni atas semua kesalahan dari apa yang teman-temanku telah buat Tuhan...terlebih lagi kepengurusan HUGE. Ampuni mereka yang telah melukai hati MU atau yang mengkhinatiMu...kalo ada yang harus menjadi tumbal untuk dipersalahkan, itu adalah AKU Tuhan. Akulah yang seharusnya bertanggung jawab Tuhan... Airmata yang menetes dari setiap mata mereka itu sangat berharga dan ampuni aku Tuhan jika terlampau banyak kemunafikan yang ada atas diriku. Mungkin aku bisa bersembunyi dari mereka, tapi aku gak bisa bersembunyi dariMu Tuhan. Kemanapun aku berlari atau kemanapun aku bersembunyi, Engkau tetap mengetahui keberadaan ku. Bapa, kehidupan ku yang hitam dan perbuatanku yang hitam kiranya Bapa ampuni...terlalu sering iblis menekanku atas kesalahan yang aku buat. Aku malu Tuhan untuk bertemu denganMu. Rasanya dosa yang aku buat tidak dapat diampuni sama sekali...karena udah terlalu kotor tubuh ini, sehingga tidak layak untuk tetap menjadi anakMu, bahkan untuk memanggil Engaku saja, mulut ini sudah tidak layak. Kehidupan ku kali ini begitu sangat bergejolak, entah itu karena aku posisi aku sebagai seorang ketua atau bukan, yang jelas aku merasa tidak kuat jika terus merasa tekanan seperti ini. Ini adalah tekanan yang hebat yang aku rasakan dalam hidupku, karena tekanan itu datang dengan berbagai macam wujud, entah itu dari kehidupanku, rekan sepelayanan, atau juga tempat dimana aku Training. Rasanya hanya sedikit harapan yang tersisa.
Aku tau Engkau mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupanku. Engkau melihat setiap perbuatanku. Dan aku percaya Engkau tidak pernah meninggalkan aku sendiri, bahkan untuk sedetik pun. Meskipun iblis mencoba untuk menipuku dengan berkata 'bahwa aku sekarang sendirian karena Tuhan telah meninggalkanku' itu sama sekali OMONG KOSONG belaka. Dosa yang aku buat, itulah yang membuat perasaan aku menjauh dari Tuhan.
Sekarang Aku sadar Tuhan....terima kasih untuk Roh Kudus Mu yang Engkau taruh dalam hidupku. Aku mau berjalan denganMu Tuhan....semua yang aku punya itu milikMu Tuhan, bahkan pelayananku dikampus (HUGe) itu juga punyaMu Tuhan. Gak ada seorangpun yang berhak mengkalim kalo pelayanan HUGe boleh besar karena Aku sebagai ketua, tapi karena Tuhanlah itu semua boleh terjadi.
Hormat dan Kemulyaan hanya layak bagiMu Tuhan.....
Amin.


--selamat pagi--