Monday, October 01, 2012

bontot versus sematawayang

heiho..

Lama banget perasaan gak "menjejakkan" kaki disini. Emang bener kata orang kalau udah sibuk kerja yang lain bisa terabaikan. Banyak banget sebenernya yang mau ditulis. Device sih udah canggih tapi namanya juga males kalau ngga pernah dimulai yah ga akan pernah kejadian.

Yang mau gue tulis ini adalah salah satu bagian dari keseharian yang selalu gue hadapin. Ibarat kucing sama anjing, ibarat Indonesia sama salah satu negara tetangganya, yah begitulah kira-kira kondisinya. Rasanya pengen udahan aja disini, males tiap hari begini. Kadang gue suka gedeg sama RA. Kartini, katanya emansipasi, wanita mau disejajarkan sama laki-laki.. giliran diperlakukan sama seperti lelaki selalu aja ada celotehan..

sebelum berlanjut kalo ada yang bermasalah sama tulisan gue ini yah sori-sori aja, ini pendapat gue pribadi dan gue terbuka untuk dikritik.

Menyambung judul gue diatas tentang bontot versus sematawayang itu bukan tanpa alasan. Ini kejadian bener dan bener terjadi.. #apasih guwe?!

Iseng-iseng browsing pengen tau apa sih arti dari 2 kata itu.. dan ini kira-kira penjelasannya:

Anak tunggal identik dengan kepribadiannya yang manja, egois, dan cenderung kesepian. Benarkan pendapat tersebut?. Berikut hasil riset tentang mitos seputar anak tunggal yang bisa jadi benar atau malah sebaliknya salah total.

Mitos: Anak tunggal agresif dan bossy
Fakta: Meski pada awalnya anak tunggal menggunakan taktik "menguasai" seperti yang biasa mereka lakukan dirumah, namun mereka kan cepat belajar bahwa sikap "menguasai" nya tidak akan berlaku dalam pergaulan dengan teman-temannya. Sebaliknya sikap agresif dan bossy justru akan membuatnya dijauhi. Kecenderungan anak tunggal yang ingin selalu terlibat dan diterima lingkungannya, akan memacu mereka mengubah sikap tersebut.

Mitos: Anak tunggal cenderung lebih pendiam, tidak suka bercanda
Fakta: Sikap pendiam anak bukan didasarkan pada jumlah saudara yang dimilikinya, melainkan lebih kepada kelas sosial ekonominya serta cara pengasuhan dari orangtua dan lingkugnan tempat tinggalnya.

Mitos: Semua anak tunggal punya teman khayalan untuk menemani kesendiriannya.
Fakta: Tidak ada fakta ilmiah yang mendukung mitos tersebut. Sebuah penelitian mengemukakan bahwa kecenderungan memiliki teman khayalan tidak hanya berlaku pada anak tunggal. Orang sakit, cacat, atau mereka yang terisolasi juga cenderung memiliki teman khayalan untuk mengatasi kesendirian, melawan ketakutannya, serta mengalahkan perasaan lemahnya dalam berhubungan dengan orang dewasa atau anak yang lebih tua.

Mitos: Anak tunggal manja
Fakta: Anak tunggal tidak selalu manja, bahkan dalam pergaulan dengan teman, tidak ada perbedaan sikap antara anak tunggal dan mereka yang bersaudara.

Mitos: Anak tunggal Egois
Fakta: Setiap anak pada satu atau beberapa kesempatan akan merasa bahwa dunia berpusat pada dirinnya,sehingga mereka akan melihat dari satu sisi saja. Namun, seiring dengan bertambahnya usia dan kedewasaannya mereka akan mulai melihat dari sisi oranglain. Dengan ketiadaan saudara, menggali sikap berbagi sejak dini menjadi tugas orangtua.

Mitos: Anak tunggal mau menang sendiri
Fakta: Anak bersaudara cenderung lebih ingin menunjukan sikap lebih berkuasa dibandingkan anak tunggal. Hal tersebut disebabkan sejak kecil mereka dipaksa untuk saling berbagi dengan saudaranya baik berbagi mainan, televisi, hingga perhatian orangtua. Untuk itu mereka dituntut untuk saling berkompetisi memenangkan persaingan tersebut. salah satu caranya yaitu dengan berteriak agar ia lebih didengar orangtuanya dibandingkan saudaranya. Semetara anak tunggal akan selalu didengar oleh orangtuanya, oleh sebab itu mereka akan cenderung lebih tenang dibanding mereka yang punya saudara.

Mitos: Anak tunggal selalu tidak mandiri
Fakta: Ketiadaan saudara membuat anak tunggal tidak punya tempat untuk bergantung, selain itu arahan dari orangtua juga akan membuat anak tunggal justru lebih mandiri dari mereka yang punya saudara.

Mitos: Anak tunggal terlalu cepat dewasa
Fakta: Anak dengan saudara akan lebih sering berinteraksi dan berbicara dengan saudaranya dibandingkan orangtuanya. Sementara, anak tunggal akan lebih sering berinteraksi dengan orangtuanya, sehingga menjadikan orangtuanya sebagai role model utama. Dengan demikian ia akan meniru perilaku orangtuanya dari gaya bicara hingga dan kemampuan beralasan yang dimiliki orang dewasa. Hal tersebut yang dibutuhkan bagi masa pertumbuhannya yang penuh dinamika dan menjadi hal yang bagus tentunya.

(http://ivorbabyshop.multiply.com/journal/item/10/Mitos-Tentang-Anak-Tunggal)

Sewaktu gue baca artikel diatas ada beberapa poin yang ditulis sebagai mitos itu beneR banget dan pas baca faktanya, well semoga itu bener adanya. Karena biar bagaimanapun gue ga paham interaksinya didalem keluarga seperti apa, karena yang gue tau mungkin ibarat puncak gunung es.

Selanjutnya kita coba liat apa itu anak bungsu.. karena malas copas dari berbagai macam sumber jadi gue ambil yang teratas aja dari pencarian mbah gugel.. begini kira-kira..


Bungsu atau anak bungsu adalah anak termuda atau anak terakhir dari sepasang orang tua. Anak sulung dapat menjadi anak termuda tapi bukan anak terakhir jika ibunya melahirkan anak(-anak) sesudahnya tetapi tidak ada yang masih hidup. Seorang anak bungsu juga dapat dikatakan anak terakhir, namun bukan anak termuda jika ia memiliki saudara tiri yang lebih muda darinya. Lawan dari kata (anak) bungsu adalah (anak) sulung.
Salah satu sifat bungsu menurut birth order adalah suka memikirkan orang lain. Jiwa sosial bungsu yang besar menyebabkan ia menjadi tipe Altruis dan seringkali terjebak dalam faham Altruisme yang berlebihan dan melelahkan. ada baiknya bungsu mulai memikirkan diri sendiri dan mencari nafkah buat keluarga. Kehebatan jiwa sosial bungsu menyebabkannya menjadi terkenal dan menjadi guru dan filosof bagi lingkungannya .
Di dalam hubungannya dengan anak sulung, bungsu harus hati hati di dalam berkomunikasi dan tidak boleh terlalu percaya kepada orang lain, juga harus menentukan apakah lebih baik memikirkan barang atau orangnya . Bungsu cocok untuk bekerja di dunia sales, dunia hiburan dan dunia pendidikan sebagai guru atau filosof . Karena jiwa sosialnya, anak bungsu adalah dermawan tetapi harus belajar cara memberi yang baik dan yang perlu diberi atau yang tidak boleh diberikan. Menurut teori bungsu, ia sangat baik hubungannya dengan anak tunggal dan memiliki naluri yang tajam. Bungsu juga memiliki emosi marah yang besar dan bisa menunjukkan siapa dirinya di saat yang mungkin tidak orang duga.
Dalam beberapa kasus psikologi dan kejiwaan, bungsu sering dikaitkan dan dikambing hitamkan . Bungsu memiliki sisi gelap yang memerangkapnya dalam beberapa saat sebelum mengalami pencerahan dan kembali lagi mengalami problem psikologis. Selain sebagai seniman yang baik, bungsu sering dicap sebagai orang yang dikutuk karena kecerobohan dan kesalahan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu memberatkan dirinya.

hehe.. ribet banget penjelasannya, tapi ada beberapa poin yang gue aminin. Tapi ujungnya gaenak banget, masa "..,bungsu sering dicap sebagai orang yang dikutuk karena kecerobohan dan kesalahan-kesalahan yang sebenarya tidak perlu memberatkan dirinya"..... maksud looo???

Secara garis besar dari yang gue lihat diatas ada kesamaan antara bontot dan sematawayang.. sama-sama manja.. :p (menurut gue loh)

Sampe detik ini dan bahkan baru saja perang dingin terjadi lagi.. kenapa pake istilah perang yah karena sama-sama mau menghancurkan satu sama lain.. dalam hal apa? apapun. Ya, dalam hal apapun, entah itu pencitraan atau juga lainnya.

Ada satu pertanyaan yang mendadak muncul dan harus gue tulis. "Lu orang kristen yang katanya mengasihi? kenapa ga begitu??" Iya, emang bener. Entahlah kalo sekarng sikap gue ini keliru, tapi satu hal gue kepengen semua orang disini yang merasa ga bisa berbuat apa2, seenak-enaknya diperlakukan bisa ngomong.. iya NGOMONG.. karena apa yang sekarang mereka bisa lakukan sekarang hanya ngeluh dan ngomong dibelakang..  tanpa menyampaikan langsung dan akhirnya hal tersebut selalu terulang dan terulang lagiii... gue harap FAKTA ttg anak tunggal yang ditulis diatas itu bener-bener terjadi.. kalaupun ngga, entahlahh...