Sunday, July 02, 2006

heiho..


QUOTE(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/052006/26/03p01.htm)

NU Tuntut FPI Minta Maaf, Ormas Islam Buat Pernyataan
Buntut Acara Dialog Lintas Etnis dan Agama

PURWAKARTA, (PR).-
Konflik horizontal sebagai akibat dari dilaksanakannya acara "Dialog Lintas Etnis dan Agama" membayangi umat Islam di Kabupaten Purwakarta. Setelah kelompok ormas Islam, Front Pembela Islam melakukan aksi demo menentang kehadiran Gus Dur di acara tersebut, kini sekira 1.000 anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang terdiri dari pemuda Anshor dan Garda Bangsa Kabupaten Purwakarta unjuk kekuatan, Kamis (25/5) di halaman kantor DPC PKB Purwakarta.

Ketua Dewan Koordinator Cabang (DKC) Garda Kebangkitan Bangsa, H. Habib Salim Sueb di hadapan massa NU, meminta pertanggungjawaban massa FPI yang telah melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan terhadap sosok K.H. Abdurrahman Wahid. "Di kalangan NU itu Gus Dur merupakan sosok ulama yang dikagumi, masak dihinakan begitu saja. Oleh karena itu, Garda Bangsa Purwakarta menuntut FPI segera meminta maaf kepada Gus Dur dan kalangan NU," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya tidak akan bisa menahan kesabaran kalangan nahdliyin bila FPI tidak segera meminta maaf atas kata-kata kotor dan kejinya sewaktu melakukan demo di Gedung PKK terhadap sosok Gus Dur.

Dijelaskan, tak tertutup kemungkinan aksi balasan akan dilancarkan kalangan nahdliyin terhadap FPI bila tidak segera meminta maaf. Selain itu, nahdliyin mendesak aparat keamanan untuk segera memproses secara hukum massa FPI yang telah menghina K.H. Abdurrahman Wahid.

Tersiar kabar bahwa kalangan nahdliyin akan melakukan penyegelan terhadap sekretariat FPI, sehingga anggota FPI siap siaga. Dengan dibekali berbagai peralatan, massa FPI menjaga kantor mereka.

Pernyataan sikap

Sementara itu, sejumlah ormas Islam yang ada di Kabupaten Purwakarta membuat pernyataan bersama, Rabu (24/5). Mereka terdiri dari Forum Ulama Indonesia (FUI) Kabupaten Purwakarta, Forum Silaturrahmi Ajengan (FSA) Purwakarta, Persis Purwakarta, Muhammadiyah Purwakarta, Al-Irsyad, PP Al-Islam Purwakarta, FPI, HTI, MMI, Mathlaul Anwar, Hidayatullah Purwakarta, dan Lembaga Pengkajian Islam Strategis (Lapis) Purwakarta.

Dalam pernyataan bersama, ormas-ormas Islam menggulirkan enam pernyataan sikap. Antara lain, berterima kasih kepada MUI Purwakarta yang telah meminta panitia penyelenggara dialog agar menangguhkan acara dialog lintas etnis dan agama. Memohon kepada Pemkab Purwakarta agar melarang acara-acara yang bertentangan dengan akidah dan syariat Islam, seperti sekulerisme, pluralisme, liberalisme, sosialisme, komunisme dan ajaran-ajaran lainnya yang menyesatkan. (A-86) ***


---
Ckckck.... ada-ada aja nih, para Om-om !
Dari pada unjuk kekuatan untuk saling menghancurkan, mending bantuin bikin tanggul yang jebol di Jawa atau rame-rame NANGKEPIN nyamuk yang udah bikin anak-anak di Jambi pada kena Malaria. Kan lumayan nambah pahala....

-Jf-