Friday, August 24, 2007

(Old story but still in progress)

heiho..
(Old story but still in progress)

Manatap langit dan menikmati betapa biru dan indahnya ciptaan Tuhan.
Menghirup udara dan merasakanya bergerak perlahan masuk kedalam tubuhku.
Merasakan hangatnya matahari yang menyelimuti tubuh ini dan,
Melipat tanganku untuk mengatakan syukur atas semua ini.
Tak bosan aku melewati ini semua.

Teman, pernahkah engkau mengalami kebaikan Tuhan didalam hidupmu? Aku pernah! Tak pernah aku merasa layak menerima kebaikanNya. Sekalipun TIDAK!!

Siapa aku berhak menerima kebaikanNya? Manusia jahat yang sepanjang hidup menyakiti hatiNya. Memang aku ini serupa dan segambar dengan Dia, tapi dosalah yang membuat semuanya menjadi rusak. Bukan hanya berhenti menjadikan rusak tapi berbuah maut.

Berdosa! Itulah kondisiku, suka tidak aku kita harus menerima hal ini. Dosa kita ibarat debu yang menempel pada permukaan emas, yang menutupi kilaunya. Siapa yang bisa yang membersihkan debu itu? Apakah emas tersebut yang memebersihkan? Tidak!. Tugas itu hanya bisa dilakukan oleh Tukang Emas yang mengetahui cara untuk menghilangkan kotoran yang ada. Seperti itu juga hidup kita. Tidak bisa kita membersihkan dosa didalam hidup kita. Hanya Dialah Tukang Emas yang sanggup untuk melakukan pekerjaan itu. Membersihkan Dosa kita.

Pengampunan. Itulah yang Dia berikan atas setiap dosa yang kita buat. Layakkah kita menerima itu? TIDAK! Siapa kita yang berhak untuk menerima pengampunan. Adakah dari kalian yang bisa mengatakan kepada Dia kalo kalian adalah orang yang layak menerima pengampunan itu.

Yah, aku yakin kalian akan setuju dengan apa yang aku ingin katakan, yaitu bahwa Dia itu sangat baik bahkan teramat baik. Menurut ukuran kita para manusia pastinya kita akan membalas kebaikan yang telah kita terima dari seseorang dan begitu juga sebaliknya.

Ketika menuliskan hal ini pun aku merasa tidak layak dan mungkin tidak pernah layak, hanya dengan dan oleh Kasihnya saja aku dilayakkan.
Dalam kondisi terjatuh (tapi tak sampai tergletak) tulisan ini dibuat hanya menyatakan (lagi) kalo Tuhan sampai detik ini masih baik dan bahkan teramat baik, sama sekali ngga pernah berubah hanya aku yang berubah.