Monday, August 23, 2010

Menyentuh hati dengan lagu

Saya suka sama judulnya, sesuka saya sama lagunya. Lagu yang setelah mendengarnya membuat mata saya berkaca-kaca dan perlahan mengalir karna tak kuasa lagi membendungnya.

Sore menjelang malam disuatu hari minggu tepatnya kemarin (22/8/10) dimana saat itu saya sedang mengikuti sebuah ibadah minggu di gereja seputaran Cijantung. Gereja yang megah dengan bentuk bangunan bergaya Gothic (kalo tidak salah) tampak begitu menyolok jika disandingkan dengan bangunan sekitarnya. Sebuah ibadah minggu biasa tak ada yang spesial sebenarnya. Meskipun saya sedikit telat untuk hadir akan tetapi tidak terlambat untuk mendengar sabda-Nya.

Sebelum masuk sesi Khotbah terlebih dahulu diselingi dengan kesaksian pujian dari 5 orang anak kecil (saya lupa namanya). Saat mereka mulai menyanyi awalnya saya sempat tercuri perhatiannya karena memang suaranya terdengar nikmat ditelinga. Melihat dengan jarak pandang yang cukup jauh membuat saya tidak bisa melihat rupa mereka dengan jelas. Saat lagu terus mendayu, sampailah pada sebuah syair lagu yang mengatakan demikian:

"Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni kau membentuk bejana hatiku..
Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru..
Bagai air mengalir, yang tiada pernah berhenti..."

Saat bagian syair itu terdengar, hati saya terusik dan tubuh bergetar, lalu tiba-tiba mata saya basah dan air pun mengalir perlahan dari keduabelah mata saya..
"Ah, knp begini? Saya malu diantara orang banyak harus meneteskan airmata.." Bisik saya dalam hati.

Tak kuasa lagi untuk menahan, saya usap mata saya dengan sebuah sapu tangan dan sebentar menahan dikedua mata saya karena ternyata cukup banyak air yang saya bendung..

Tubuh saya lemas dan perlahan mengingat kehidupan saya yang selama setahun ini saya jalani.. Begitu banyak hal yang salah dan keliru.. Sampai kekeliruan ini menjadi terlihat "benar".

"Saya sudah jauh keluar dari jalanNya..." Gumam saya dalam hati.

Ibadah pun berakhir dan kehidupan yang sebenarnya kembali berjalan.

"Apakah lagu itu benar telah mengubah saya? Apakah airmata itu pertanda bahwa saya menyadari tiap kesalahan dan mau berubah? Atau semuanya itu hanya bersifat sementara saja, yah, karena terharu lebih tepatnya?"


Bapa, tolong saya agar benar kemarin adalah momen dimana kehidupan berubah, langit hitam yang meliputi selama ini hilang terganti dengan terang yang dari Surga...

Bapa tolong saya, bukan dengan kekuatanku, tapi dengan kekuatanMu.. Jadilah kehendakMu bukan kehendakku.

Amin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®