Sore menjelang malam disuatu hari minggu tepatnya kemarin (22/8/10) dimana saat itu saya sedang mengikuti sebuah ibadah minggu di gereja seputaran Cijantung. Gereja yang megah dengan bentuk bangunan bergaya Gothic (kalo tidak salah) tampak begitu menyolok jika disandingkan dengan bangunan sekitarnya. Sebuah ibadah minggu biasa tak ada yang spesial sebenarnya. Meskipun saya sedikit telat untuk hadir akan tetapi tidak terlambat untuk mendengar sabda-Nya.
Sebelum masuk sesi Khotbah terlebih dahulu diselingi dengan kesaksian pujian dari 5 orang anak kecil (saya lupa namanya). Saat mereka mulai menyanyi awalnya saya sempat tercuri perhatiannya karena memang suaranya terdengar nikmat ditelinga. Melihat dengan jarak pandang yang cukup jauh membuat saya tidak bisa melihat rupa mereka dengan jelas. Saat lagu terus mendayu, sampailah pada sebuah syair lagu yang mengatakan demikian:
"Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni kau membentuk bejana hatiku..
Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru..
Bagai air mengalir, yang tiada pernah berhenti..."
Saat bagian syair itu terdengar, hati saya terusik dan tubuh bergetar, lalu tiba-tiba mata saya basah dan air pun mengalir perlahan dari keduabelah mata saya..
"Ah, knp begini? Saya malu diantara orang banyak harus meneteskan airmata.." Bisik saya dalam hati.
Tak kuasa lagi untuk menahan, saya usap mata saya dengan sebuah sapu tangan dan sebentar menahan dikedua mata saya karena ternyata cukup banyak air yang saya bendung..
Tubuh saya lemas dan perlahan mengingat kehidupan saya yang selama setahun ini saya jalani.. Begitu banyak hal yang salah dan keliru.. Sampai kekeliruan ini menjadi terlihat "benar".
"Saya sudah jauh keluar dari jalanNya..." Gumam saya dalam hati.
Ibadah pun berakhir dan kehidupan yang sebenarnya kembali berjalan.
"Apakah lagu itu benar telah mengubah saya? Apakah airmata itu pertanda bahwa saya menyadari tiap kesalahan dan mau berubah? Atau semuanya itu hanya bersifat sementara saja, yah, karena terharu lebih tepatnya?"
Bapa, tolong saya agar benar kemarin adalah momen dimana kehidupan berubah, langit hitam yang meliputi selama ini hilang terganti dengan terang yang dari Surga...
Bapa tolong saya, bukan dengan kekuatanku, tapi dengan kekuatanMu.. Jadilah kehendakMu bukan kehendakku.
Amin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sesuai dengan pepatah, "kesabaran itu ada batasnya", kemarin 11 agustus 2010 adalah hari dimana "bisul" yang selama ini ada pecah juga. Gue berantem sama someone yang sebenernya temen baik gw dulu, Zurich.
Yang selama ini gue tahan dan coba sabar, ternyata gak bisa lagi dibendung. Berawal dari sindiran-sindiran yang berlangsung tiap-tiap hari terakumulasi dan bikin gue jadi kepahitan karena ga bisa gue bales tiap2 dia sindir. Kenapa tiap2 sindiran itu ga gw bales, karena udah sempet gw tegor secara langsung kalo gw gasuka disindir, kalopun ada yang dia ga suka itu diomongin langsung bukan dengan menyindir.
Gajauh beda sama preman, begitulah kemaren kita di dalem kantor. Uneg-uneg yang gue coba tahan selama ini keluar kaya air gada kran, sampe bahasa yang digunakan udah makin gaenak untuk di denger.
...(Kita ga lanjutin krn MO turun tangan)
After office hour, gue dapet bbm (blackberry messenger) yang isinya dia mau selesaikan hal ini diluar kantor, karena darah masih panas langsung gue iyain tawaran dia. Usut punya usut ternyata dia ngerasa kalo gw iri sama dia gara2 komputer yg super canggih (di kantor) yang tadinya punya gw jatoh ketangan dia.. (What the hell are you talking about!!???)
*Gila, geblek, apalagi lah yang artinya sama..
Itu PC uda dari awal gamau gue pegang, what for?? Super canggih kalo cuma buat WORD (all office application) and browsing internet apa gunanya??? *panas
Lebih baek emang lu yang pake karena jelas dari awal dibeli itu ditujukan buat design, and design is not in my job description cuy!.
*gue sodorin tangan, tanda gw minta maaf karena emosi.
Semuanya clear dan kita sama-sama saling jaga biar gak kaya gini lagi, apalagi nanti kita 1 tim buat event di London.
Anyway, thanks untuk temen2 1 kantor yang uda nahan "banteng" ngamuk biar ga makin beringas :)
And special thanks untuk bbmnya. (Sulit ditafsir buat org yang lagi emosi, yang ada gw ngerasa bbmnya gada tersirat coba supaya gue bisa lebih sabar)
Overall, ini pengalaman hidup gue, ada ngga nya yang bisa diambil dari kisah gw tadi semoga kalian bisa lebih baik dari gue.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
