heiho..
(Sebenernya ini tulisan lama, karena gue belum cukup mau dan kurang rasa nekad untuk masukin ini dalam My Blog. Kemaren secara ga sengaja gue liat dan ngebaca lagi tulisan ini, lalu gue putusin untuk masukin aja karena udah terlalu lama dipendem, ntar busuk lagi... (ngga kok becanda!)
Antara menanti Waktu Tuhan dengan menanti waktu manusia.
Pernah diantara kalian merasa ada perbedaan di dalam hati jika bertemu dengan seorang wanita atau pria? Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh adanya sebuah perasaan khusus yang tertanam di dalam hati atau juga disebabkan karena ketidaksukaan. Perasaan yang mau dibicarakan saat ini adalah sebuah perasaan khusus yang dapat diartikan sebuah ketertarikan.
Ketertarikan disini bicara bukan saja dalam bentuk fisik atau tampak luar, tapi juga psikis yang biasa dikenal dengan inner beauty atau inner handsome. Berjalannya waktu perasaan itu akan semakin bertambah besar dan besar dan akan terus berkembang dan akhirnya mulai menggerogoti sebagian dari pikiran serta kehidupan kita seperti halnya sebuah Tumor. Kita tidak dapat menampik bahwasanya hal itu adalah sebuah perasaan yang wajar yang mungkin dialami oleh sebagian besar orang.
Mungkin agak sedikit bingung dengan apa yang dijelaskan barusan. Maklum saja, namanya juga mencoba menulis sedikit serius dengan apa yang sedang dialami saat ini. Jika tidak bisa mengerti apa yang sedang anda baca saat ini, saran yang paling baik adalah COBALAH UNTUK DIMENGERTI dengan cara apapun sehingga harapan yang terbayang bisa terwujud dengan baik. Amin.
[Mulanya kisah ini berawal dari sebuah kekaguman seorang pria terhadap seorang wanita. Entah kenapa ternyata apa yang dirasakan oleh pria ini dirasakan juga oleh rekan-rekan sejawat yang tanpa disadari menjadi sebuah bentuk keanehan yang sangat tidak lumrah terjadi dikehidupan pria ini. Dari semua kisah yang pria ini tahu, ternyata bagitu banyak cara yang telah digulirkan oleh rekan-rekan sejawat untuk mendapatkan hati wanita ini. Pria ini hanya bisa tersenyum renyah dan membayangkan jika saja wanita ini juga tahu bahwa selama ini ada pria yang mendambakan sosok seperti dia hadir didalam kehidupannya. Satu persatu rekan-rekan sejawat menemukan titik akhir dari perjuangan dan pengorbanannya. Pria ini yakin pasti hal itu menjadi tidak mengenakkan untuk dibayangkan terlebih lagi untuk dirasakan. Akan tetapi pria ini salut atas semua perjuangan rekan-rekan sejawat yang sangat gigih dalam mendapatkan hati wanita ini. Rejected! Mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan posisi dari mereka. Memang terdengar begitu negatif, tetapi apa mau dikata kalo memang itu adalah realita yang ada. Mau tidak mau, suka tidak suka mereka harus bisa belajar menerima dengan dewasa dan berpikir bijak menanggapi kenyataan yang ada. Keadaan itu terus terjadi hingga pada akhirnya (entah kenapa bisa terjadi) lewat sebuah percakapan biasa, wanita ini menanyakan sebuah pertanyaan yang mencoba mempertegas posisi dari pria ini, dan pada akhirnya terjadi sebuah pengakuan antara si pria dan wanita yang membuat kedua belah pihak terdiam dan tidak dapat mempercayai apa yang baru saja mereka dengar. “Oh, ternyata selama ini kamu...”, “memang selama ini aku ...”.
KAGUM. Kata ini mungkin terdengar biasa bagi sebagian orang, tetapi bagi pria ini, kata itu mengandung makna yang begitu dalam. Karena hanya dengan satu kata itulah hingga saat ini pria ini menjadi begitu kuat bertahan dalam sebuah perjuangan yang sedang dihadapinya dan dengan kata itu juga pria ini mendapatkan energi positif yang telah lama menghilang dari kehidupannya. Perjuangan ini terasa begitu berat ketika pria ini mengetahui bahwa dia tidak seorang diri dalam memperjuangkan mendapatkan wanita itu. Ada pria lain yang juga mengharapkan hal yang sama. Terdiam dan merenung yang bisa dilakukan oleh pria ini ketika dia mengetahui bahwa ada pria lain yang begitu dekat dengan wanita ini. Terasa begitu menyesakkan mendengar kabar itu, apalagi ketika pria mengetahui bahwa perjuangan pria lain itu begitu besar dibandingkan dengan pria ini. Jika pria ini mencoba membandingkan, rasa-rasanya harapan yang ada terasa begitu kecil, karena perjuangan yang dilakukan oleh pria lain ini tidaklah sebentar akan tetapi sudah hitungan tahunan dan itu bukanlah perkara mudah. Hal ini disebabkan karena pria lain itu terlebih dahulu mengenal si wanita, coba saja jika pria ini yang bertemu duluan, mungkin posisinya akan terbalik. Pria ini begitu menghargai perjuangan dari pria lain yang sempat terlintas oleh pria ini untuk menyudahi saja perjuangannya dan menyerahkan sepenuhnya keberadaan si wanita kepada pria lain sebagai bentuk dari penghargaan dan perasaan tidak mau mengganggu perjuangan dari pria lain ini.
Tapi tiba-tiba ada sebuah penolakan keras yang mucul dari dalam diri pria ini. Ketidaksetujuan ini didasarkan pada: bahwasanya jika ingin mendapatkan sesuatu yang terbaik maka ada harga yang harus dibayar dan didalam sebuah perjuangan itu sangatlah wajar jika ada pihak yang mendapatkan dan kehilangan. Didasarkan atas pertimbangan itu makanya pria ini tidak jadi menyerahkan wanita ini dan menghentikan perjuangan yang telah dilakukan. Pria ini tidak menganggap bahwa perjuangan yang diterapkan bukan hanya berbentuk fisik yang dapat dinilai oleh manusia, tetapi perjuangan gerilya dengan cara menyerahkan segala harapan dan kehendak pada Tuhan semata. Karena hanya Dia yang tahu segalanya dan mampu melakukan sesuatu diluar akal manusia.
PROSES. Itu adalah kata yang tepat untuk menjelaskan situasi yang ada saat ini. Memiliki keyakinan dimana ketika Tuhan yang memilih itu pasti adalah yang terbaik dan berpegang teguh pada prinsip Rencana Tuhan indah pada waktunya sedangkan manusia hanyalah Bencana. Berjalan dengan satu keyakinan yang menjadikan pria ini memandang hal ini bukan lagi dari sudut padangnya, akan tetapi dari sudut pandangnya Allah. Hal ini juga diperkuat dari keteguhan hati si wanita yang memiliki keyakinan dimana Tuhan pasti memberikan yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya. Lewat pemikiran ini si pria mendapat pelajaran dimana yang dihadapinya bukanlah sebuah perjuangan akan tetapi sebuah proses hidup yang membuatnya semakin dewasa dan berserah atas segala sesuatunya kepada Tuhan semata.
Tanpa ada perasaan terluka dan hati yang kecewa yang dihadapi oleh pria ini, biar kiranya semakin kuat dan bertambah bijak serta dewasa yang didapatnya serta kebahagian dan sukacita yang selalu menyertai si wanita, karena itu adalah sebuah ganjaran dari sebuah harga yang dibayarkan atas kesetian dan kesabaran menunggu Waktunya Tuhan dan bukan waktunya manusia].
Manisnya cinta dirasa hati, jika kita didalam Dia.
1 comment:
Hanya ada 2 hal yang gw ngerti dalam kehidupan manusia. Hal pertama namanya akal. Hal kedua namanya rasa. Akal gunanya untuk berpikir. Rasa jelas untuk merasa. Akal ada di kepala, rasa ada di hati. Akal melahirkan si budi, si rasio dan si logika. Hati menetaskan sang sayang, sang cinta dan sang kasih. Budi letaknya di otak. Rasio tempatnya di otak kecil dan syaraf. Logika bermukim di otak kecil kiri. Sayang numpang di kalbu. Cinta ngontrak di hati. Kasih bikin rumah di daerah nurani. Nah, inilah ukuran2 yang bisa dipake buat ngukur satu perjuangan. Namanya ngukur, timbangan ente musti pas, ga kayak timbangan pedagang curang di pasar tradisional. Kalo logika lo bilang lo sayang, langsung timbang. Kalo timbangannya pas, hajar bleh! Kalo rasio lo bilang lo cinta, pepet aja ndro! Nah, kalo si bodi bilang ente mengasihi die...cuman ada satu kata...Serbu...!!!
Segala sesuatu musti ditimbang pake akal dan rasa. Jangan percaya sama logika, die cuman turunan terendah dari akal.Paling junior!!Logika cuma standar yang dibuat manusia untuk mencap sesuatu logis atau tidak logis. Emangnya logis, kalo kemaluan yang dari orok emang udah 13 cm panjangnya bisa jadi 18 cm hanya pake bambu doank..Kagak kan? Tapi survey bilang, paling ga 8000 pria di Indonesia yang tadinya ngerasa punya pelor ngirit udah buktiin kemampuan mak erot rubah dia punya pelor jadi boros. Si rasio boleh aja sering diajak diskusi, tapi jangan percaya bener juga. Rasio cuma ngajarin kerangka berpikir. Rasio bilang semua ada sebabnya. Hayo kasih tau gw kenapa alis dan bulu mata ga bisa sepanjang rambut..?Ilmu kedokteran yang konon dinobatkan jadi ilmu terbaik pun kagak bisa jawab. Si Budi keliatan lebih baek, karena ngajarin yang namanya pekerti. Tapi inget, pekerti tuh bisa salah. Karena ngerasa jadi anak senior dari akal, si bodi suka jarang merhitungin mekanisme, tatacara, prosedur, apa kek lah...Contoh, pilkada DKI. Juri Ardiantoro si ketua KPUD DKI mungkin pekertinya bagus. Die mau terima waktu banyak LSM teriak kalo penduduk pemilih aktif banyak yang belom kedata. Die buat dah pendaftaran ulang. Maksudnya baek, pekertinya baek. Tapi liat caranya, masak orang disuruh dateng sendiri ke KPU wilayah..Musti bawa kartu keluarga lah...surat RT RW lah, apa lah...Emangnya orang2 pada ga ada kerjaan????
Nah...makanya gunakan akal secara keseluruhan untuk menimbang. Libatkan budimu. Tanya rasiomu. Diskusikan dengan logikamu. Sayangkah aku? Cintakah aku? Mengasihikah aku? Inget Man!!!Sayang itu soal bagaimana membuat sesorang memahami betapa ia sangat berarti untukmu. Meski kau harus merasa tak berarti. Cinta bicara soal bagaimana membuat ia nyaman dalam hidupnya. Meski kau harus tak nyaman. Kasih mengatakan bahwa kau harus memastikan ia aman dalm kehidupannya. Meski kau harus tak aman. Pikir sendiri deh, dalam kehidupan seseorang yang kau sayang, cinta dan kasihi, apa yang berarti untuknya, seperti apa nyaman yang dibutuhkannya dan apa yang dimaksud dengan aman dalam kehidupan. Inget ya, kehidupan itu sarat dengan berbagai lini kehidupan. Kerja, kuliah, keluarga, komunitas, sosial, hobi...banyak deh. Pastikan kau mengerti 3 aspek itu dalam lini2 khidupan ini.
Nah, kalo emang timbangan lo mengatakan kalo emang lo sayang, lo cinta dan lo mengasihi...Ya udah...gw ucapin selamat berjuang. Ga usah puyenk soal hasil akhir. Ada PIHAK berkompeten yang ngurusin soal itu. Itu urusan DO'I, bukan lo, apalagi gw. Kalo mang satu waktu DO'I memutuskan perjuangan lo selesai dan memberikan pujaan hati lo itu jatuh ke pelukan lo, ya...congrats deh. Tapi kalo ternyata DO'I bilang pelukan lo ga cukup hangat untuk mendekap si pujaan hati, ya jangan marah jek! Ga ada satu pun manusia yang punya wewenang nentuin pendamping hidup manusia. Tenang aja, DO'I biasanya akan kasih tanda2 buat lo. Salah satu yang paling mujarab (ni khasiatnya ciamik bo') itu adalah waktu. Yah, waktu...yang sering kita abis2in itu...! Waktu akan bilang apakah memang sayangmu berbalas, cintamu bersambut dan kasihmu di reply dan ada delivered nya.
Trust in DO'I and believe in time. Satu saran gw, dalam menimbang sesuatu, bahkan semua hal usahakanlah selalu berpikir dengan nurani, dan merasa lewat budi (pekerti). Selamat berjuang, hai engkau pria yang lagi dimabuk cinta. Meski mungkin kau tak pernah mendapatkan perempuan itu, tapi dia tetap milikmu di dalam hatimu. Sebenarnya kau adalah seorang pemenang saat kau berani perjuangkan cintamu. Karena cinta adalah soal rasa. Dan rasa adalah sesuatu yang paling mulia untuk diperjuangkan. Tirulah Bung Karno yang telah memperjuangkan rasa merdeka yang kau nikmati sekarang. Atau Bung Kus yang rela berjuang menahan kantuk malam2 demi rasa puasmu setelah mengetahui ulasan pertandingan Milan vs Liverpool.
'btn'
Post a Comment