Thursday, September 07, 2006

Isi hatiku untukmu Wanitaku.

heiho..

Isi hatiku untukmu Wanitaku.

Malam makin terasa dingin. Angin dengan lembut melayang berputar dan melewati setiap celah dinding kamarku. Aku sangat lelah dan tidak dapat mengerjakan apa yang menjadi fokusku saat ini yaitu skripsiku. Akan tetapi, seolah-olah aku mendapatkan sebuah kekuatan untuk beranjak dari tempat tidurku dan duduk diam di depan meja komputer. Aku tidak tahan menahan hasrat untuk menuliskan apa yang kurasakan saat ini. Hatiku terasa sangat gelisah jika aku tidak menuruti kenginan hatiku untuk menuliskan tentang engkau wanitaku.

Kerinduanku begitu mendalam akan hadirmu didalam kehidupanku. Aku tidak dapat memahami akan perasaan ini. Wanitaku, apakah engkau mengerti apa yang ada di hatiku saat ini? Apakah engkau dapat merasakannya di dalam hatimu?

Perasaan ini telah lama hilang di dalam hatiku, akan tetapi semenjak engkau ada di dalam kehidupanku, perasaan itu muncul kembali dan tidak dapat kukendalikan. Aku ingin engkau ada saat ini disisiku dan aku ingin memelukmu erat tanpa harus takut akan kehilangan dirimu. Saat ini, di tempat ini, akan menjadi waktu terindah di dalam hidupku karena aku dapat memilikimu walau hanya sesaat.

Tapi aku tahu itu hanya akan menjadi mimpi di dalam kehidupanku, karena saat ini engkau tak berada digenggamanku. Engkau berlari dengan bebas tanpa ada yang memiliki. Tapi aku berjanji akan terus ada dan tiada pernah hilang sampai engkau menjadi miliku.

Andai engkau tahu wanitaku, betapa aku mengaggumimu dan memujamu. Aku rela berjalan jauh hanya untuk dapat melihat wajahmu dan menikmati indahnya senyummu. Andai engkau terjatuh, aku akan berada disana untuk menolongmu dan membersihkan luka itu dengan air mataku. Andai engkau bahagia, aku rela engkau menikmatinya dengan yang lain, asalkan senyum itu bisa terus ada. Begitu besarnya hatiku untukmu, sehingga tidak aku sisakan untuk yang lain. Seluruh dan seutuhnya hati ini hanya untukmu seorang.

Wanitaku . Boleh aku memanggilmu dengan kata itu? Kata itulah yang dapat aku berikan kepadamu. Dan hanya dengan kata itulah aku dapat memanggilmu, karena engkau adalah wanitaku. Aku hanya bisa terdiam jika bayang wajahmu melintas di benakku, dan aku tak mau menyianyiakannya karena itu saat yang kunanti-natikan. Wanitaku, betapa berharganya engkau bagiku dan betapa berartinya engkau dalam hidupku.

Wanitaku, aku bertanya kepada Sang Pencipta apakah engkau adalah milikku? Jika iya, aku menginginkannya Dia menyimpannya untukku, hanya untukku seorang. Tapi jika engkau bukan milikku, biarlah kasih sayang ini selalu menyelimutimu dan menjadi teman sejatimu.

Berlarilah engkau wanitaku, lakukan apa yang menjadi keinginanmu, dan wujudkanlah mimpimu.... tak usalah engkau mencemaskan diriku, karena aku masih akan terus ada dan tak pernah hilang sampai engkau menjadi miliku.

No comments: